Hewan menjadi media yang sangat baik digunakan dalam berbagai riset. Beberapa jenis hewan menjadi alat yang digunakan sebagai objek uji penelitian dari segi tingkah laku, fisiologi, sel, dan molekular. Fungsi penggunaan hewan sebagai objek uji peneltian ialah pengkajian untuk hewan itu sendiri atau uji pra klinis untuk pengujian bahan yang akan digunakan kepada manusia. Hewan vertebrata dan invertebrata memiliki fungsi yang berbeda dalam penelitian. Contonya ialah penggunaan hewan vertebrata seperti tikus ataupun mencit sebagai uji pra klinis segi fisiologi, sel, geneitika ataupun molekuler. Pengaplikasian hewan uji dalam segi fisiologis meliputi penelitian metabolisme, sistem hormonal, dll. Dari segi sel meliputi histopatologi liver ataupun stem cell. Dari segi genetika molekuler meliputi kajian DNA RNA, protein, dan pewarisan sifat.
Dalam
bagian ini mendiskusikan tentang 5 area dasar penelitian : studi tingkah laku,
studi fisiologi, studi perkembangan, studi genetika, dan penggunaan hewan dalam
pengembangan alat atau media penelitian. Studi tingkah laku merupakan
pengaplikasian hewan uji sebagai objek
kajian karakter dan tingkah laku seperti pola reproduksi (mating), pola makan dan minum dll. Dalam studi tingkah laku
memanfaatkan berbagai metode khusus dalam pengamatan dan analisis data seperti
dalam riset obsevasi. Kedua ialah studi fisiologi. Pengaplikasian hewan uji
pada ranah fisiologi meliputi mekanisme metabolisme yang berurutan dan
sistematis, contohnya ialah studi mengenai sistem endokrin, eksokrin, sistem
imun, perkembangan dan pematangan organ, dan juga sistem saraf. Ketiga ialah
studi mengenai struktur perkembangan. Studi ini mengaplikasikan hewan uji
sebagai objek kajian struktur dan perkembangan, seperti pada perkembangan zigot
menjadi morula, blastula, dan gastrula, kemudian terus-menerus berdeferensiasi
menjadi sel dan jaringan primitif selanjutnya menjadi organ yang matang
fungsional. Keempat ialah studi genetika. Pengaplikasian genetika pada hewan
uji meliputi analisis prediksi hasil keturunan dalam parameter tertentu seperti
kondisi internal (genetis) dan lingkungan. Studi ini mendukung adanya modifkasi
genetika pada suatu organisme untuk memperoleh hasil atau keuntungan yang
diinginkan. Dan yang terakhir adalah riset
istrumen dan teknik. Pengaplikasian dari bidang ini merupakan
bioteknologi dan rekayasa genetika. Sebagai contoh ialah produksi antibodi,
hormon yang berasal dari DNA rekombinan bakteri, dan kloning untuk meningkatkan
nilai produksi demi keuntungan yang lebih baik. Penelitian darar memungkinkan
ilmuan untuk menghubungkan pengetahuan tentang fisiologi, genetika, tingkah
laku, dan molekular menjadi satu kajian yang lengkap. Hasil dari penelitian
dapat dimanfaatkan sebagai pembanding untuk biologi manusia dan obat-obatan
sehingga lebih maju dan memadai.
Dampak dari pengetahuan tentang
perikehewanan mendukung sains yang bijaksana. Bagaimanapun jenis penelitiannya
perlu diperhatikan segi-segi kehewanan, sehingga menyadarkan ilmuan bahwa
penelitan harus diiringi dengan perasaan, bahwa hewan dapat merasakan sakit,
lapar, dan haus, ini menjadi konsekuensi yang mutlak bahwa setiap penelitian
harus memiliki persetujuan dari pihak yang menjunjung tinggi “Animal welfare”
agar hasil dan dampak penelitiannya menjadi hal yang positif dan dapat diterima
dimasyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar