Minggu, 16 Februari 2020

SEL (Pengertian Umum)


Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang disebut sentral yaitu nukleus, dan dikelilingi oleh sitoplasma yang dibatasi oleh membran inti dan bats terluar dilapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu membran plasma (Hart, 1972). Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan (Schultze, 1874).


Sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop. Pada pertengahan abad, Robert Hooke, seorang kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut struktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu cellulae (yang berarti ruang kecil) (Kurniasari, 2011). Pada akhir tahun 1600-an Antony Van Leeuwenhoek, seorang penjaga toko bangsa Belanda, dan terampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk melihat dan mengamati berbagai macam protista, spermatozoa, bakteri dan organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi 2 abad kemudian (Kurniasari, 2011).
Tahun 1820-an, peningkatan pada desain lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown seorang ahli botani, mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur. Sel polen atau serbuk sari dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Dia menyebut titik tersebut sebagai nukleus. Pada tahun 1838 Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penalitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tumbuhan mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai integral tanaman. Pada tahun 1939, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasrakan hasil penelitiannya selama bertahun-tahun terhadap struktur dan pertumbuhan jaringan hewan mengemukakan bahwa hewan sama seperti tanaman, terdiri atas sel dan produk-produk sel. Dan bahwa walaupun sel adalah bagian dari organisme, mereka pada tingkat tertentu adalah kehidupan tersendiri. Satu abad kemudian Rudolfrang Virchow, seorang ahli fisiologi, melaporkan hasil penelitiannya mengenai pertumbuhan dan reproduksi sel bahwa sel membelah menjadi dua sel. Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada. Analisis mikroskop (hasil penelitian pada pertengahan abad 19) membuktikan bahwa sel adalah unit terkecil kehidupan dan bahwa kehidupan yang berlangsung terus-menerus berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal. Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel (Kurniasari, 2011).
Sel-sel eukariotik terdapat pada semua hewan dan tumbuhan, tetapi ada sejumlah perbedaan penting antara sel-sel dari organisme-organisme dalam kedua kingdom tersebut. Sel-sel tumbuhan hampir selalu mengandung dinding sel ekstraseluler, yang terbuat dari selulosa. Sel-sel hewan umumnya tidak mempunyai dinding sel. Dinding sel ditemukan pula pada fungi dan bakteri, tetapi bukan terbuat dari selulosa. Plastid adalah ciri dari kebanyakan sel tumbuhan, tetapi tidak ditemukan pada sel hewan. Vakuola merupakan ciri yang cukup menonjol pada sel-sel tumbuhan, tetapi jauh lebih tidak penting atau bahkan tidak ada sama sekali pada sel-sel hewan. Sentriol biasanya tidak ditemukan pada sel tumbuhan, sedangkan sel hewan selalu memiliki sepasang sentriol yang terletak tepat di luar nukleus. Tumbuhan sangat berbeda dari hewan dalam hal detil-detil spesifik dari pembelahan sel (mitosis), walaupun ciri-ciri umum dari fungsi reproduktif tersebut mirip dengan kedua kelompok organisme tersebut (George, 2005).


DAFTAR PUSTAKA
George, H Fried. 2011. Biologi. Jakarta : Erlangga
Hart. 1972. The  Federation of American Scienties for Experiment Biology 
             Journal. Vol. 13, no. 9, p. 1007-24.
Kurniasari, Fita. 2011. Laporan Praktikum Biologi Dasar. Malang: Fakultas
             Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Schultze. 1874. Seminar in Cell Biology. Vol. 6, no. 6, p. 357-365. Jakarta:
             Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Screening Mikrobiologi

S creening adalah sejenis tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik atau mikroorganisme dalam sejumlah besar spesimen....