Minggu, 16 Februari 2020

Perlindungan Hewan (Animal Welfare)


Animal welfare atau kesejahteraan hewan adalah suatu keadaan fisik dan psikologi hewan sebagai usaha untuk mengatasi lingkungannya (Wahyu, 2010).  Berdasarkan Undang- Undang Nomor 18 Tahun 2009, Animal welfare adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu di terapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia.
Animal Welfare (Kesejahteraan Binatang), adalah expresi yang berkenaan dengan moril. Semua manusia bertanggung jawab terhadap masing-masing binatang yang dipelihara atau bebas di alam (Eccleston, 2009).   Dijelaskan lebih lanjut bahwa Dalam teori Kesejahteraan Binatang ada ajaran tentang kepedulian dan perlakuan manusia terhadap masing-masing hewan dan bagaimana masyarakat dapat meningkatkan kwualitas hidup hewan itu. Setiap jenis satwa liar dan hewan harus dibiarkan hidup bebas di alam atau hidup yang berkwualitas di lingkungan yang disesuaikan dengan pola perilaku, kebutuhan serta karakteristik habitat alamnya di kandang. Lagi pula, manusialah yang bertanggungjawab untuk mewujudkannya.
 Siapa Sasaran Animal Welfare itu ?
            Sasaran animal welfare adalah semua hewan yang berinteraksi dengan manusia dimana intervensi manusia sangat mempengaruhi kelangsungan hidup hewan, bukan yang hidup di alam.  Dalam hal ini adalah hewan liar dalam kurungan (Lembaga konservasi, entertainment, laboratorium), hewan ternak dan hewan potong (ternak besar/kecil), hewan kerja dan hewan kesayangan (Wahyu, 2010).




Contoh kasus yang paling sering pada pelanggaran animal welfare ialah pada hewan yang dibudidayakan sebagai pangan manusia dan sebagai penelitian. Seperti pada kasus hewan ruminansia, ataupun pada unggas sebagai berikut.
Fistula rumen pada llama, terjadi kebocoran sehingga cairan rumennya tumpah
(RUMINANSIA)


Penelitian kecernaan protein pada ayam dengan metode total koleksi ekskreta. Ayam diletakkan dalam kandang baterai yang ukurannya sangat sempit dan rendah sehingga ayam tidak bisa bergerak. Penelitian semacam ini biasanya menggunakan koreksi endogenous, ada ayam yang dipuasakan selama waktu observasi (2 - 3 hari), tidak diberi makan namun tetap diberi minum.
Force feeding untuk penelitian kecernaan di tingkat ileum. Ayam diberi pakan secara paksa, jumlahnya sesuai konsumsi untuk 1 hari namun harus habis dalam waktu 1 jam. Setelah force feeding, seringkali ayam tidak dapat bergerak dan menderita karena temboloknya terlalu penuh.
(unggas)
Pengambilan darah dari jantung menggunakan spuit 3 ml. Dikatakan bahwa ayam tak akan mati jika metodenya benar. Ayam akan muntah darah jika yang tertusuk adalah esofagus, kemudian mati. Meskipun ayam tidak mati, spuit telah melukai jantung ayam sehingga timbul pendarahan
(Metode pengambilan darah intrakardiak)
Pemasangan elektroda pada anak ayam untuk penelitian mekanisme hormon.





Banyak sisi gelap dari industri peternakan. Dari waktu ke waktu, permintaan konsumen akan produk-produk ternak selalu mengalami peningkatan. Hal ini tidak lepas dari kampanye gizi yang meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sumber protein hewani, maupun perbaikan kondisi ekonomi masyarakat yang  meningkatkan daya beli terhadap produk peternakan.
Demi memenuhi kebutuhan konsumen, segala upaya dilakukan oleh peneliti dan peternak untuk meningkatkan produktivitas ternak. Seringkali peningkatan produktivitas tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan ternak. Berikut ini adalah kasus-kasus pengabaian animal welfare di industri peternakan unggas.
Ayam broiler berdesak-desakan di kandang yang padat. 
Tidak ada cukup ruang untuk bergerak. Kelembaban udara, karbon dioksida, dan kadar amoniak sangat tinggi, litter selalu basah dan kotor sehingga menurunkan kesehatan ayam. 
Beak trimming banyak dilakukan di peternakan ayam petelur untuk mencegah ayam mematuk-matuk telur. Ujung paruh dihilangkan dengan electrical debeaker saat ayam masih kecil (periode starter). Rasa sakit, infeksi dan kesulitan makan adalah dampak yang paling sering terjadi akibat beak trimming.
DOC jantan dimusnahkan di perusahaan penetasan karena tidak berguna untuk peternak ayam petelur, dan secara genetis tidak efisien untuk dipelihara sebagai ayam pedaging. Pemusnahannya dengan cara merebus hidup-hidup dan dikeringkan



Penyembelihan unggas yang menggunakan mesin seperti ini, yang memutar sekaligus memotong leher unggas.




Wahyu, Wita. 2010.  Kesejahteraan Hewan bagi Kesehatan Manusia. Jakarta : Graha Media
             Pustaka
Eccleston, Kellie Joan.  2009.  Animal Welfare di Jawa Timur :  Model Pendidikan
             Kesejahteraan Binatang di Jawa Timur
.  Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
             Universitas Muhammadiyah Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Screening Mikrobiologi

S creening adalah sejenis tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi spesifik atau mikroorganisme dalam sejumlah besar spesimen....